Menjelang Semester Akhir !




Hai... Assalamualaikum semester 7 !!


Tak terasa waktu berlalu begitu saja ya, tanpa pernah menunggu ataupun bertanya apakah kau siap? 
Rasanya baru kemarin aku jadi mahasiswa baru, dengan tampang cupu (walau sekarang masih cupu sih)yang masih takut tipsen dan tak ingin tertinggal satu pertemuan pun di setiap mata  kuliah, yang kemana-mana bergerombol dengan teman sekawan yang dirasa paling cocok dengan kita. Rasanya masa muda begitu indah. Perkuliahan masih MIRIP seperti di FTV, walau pada kenyataanya tidak seindah itu sih.

Hingga pada suatu titik,kita sadar bahwa kita sudah jauh melangkah. sudah terlalu jauh untuk kembali ke garis start. Untuk mencapai finish juga tidak semudah itu. Kita sudah sampai pada titik ini. Titik dimana untuk melihat ke langkah awal sudah sangatlah jauh, namun ke arah depan juga belum tentu adanya. Seolah berdiri diatas gamang, antara ya atau tidak. Lakukan atau tidak. Genggam atau lepaskan saja.

Orang-orang yang dulu hadir. Perlahan mulai pergi. Orang yang tak pernah ada, perlahan bergantian bermunculan, lalu kemudian pergi lagi. Namun ada beberapa yang bertahan, atau mungkin hanya tinggal menunggu giliran kapan ia akan pergi. Karna yang datang akan pergi. Yang hilang kan berganti. Yang hidup pasti akan mati.

Sks demi sks satu persatu sudah kita tempuh. Proses demi proses sudah berhasil kita lalui. Hey, bukankah dulu, Grammar adalah mata kuliah yang paling kau segani? lalu pronunciation dan speaking selalu menjadi momok yang paling mendebarkan saat pengujiannya? lihat sekarang! semua itu sudah berhasil kita lewati. Kau sudah melewati masa-masa yang dulu kau anggap paling sulit!.

Lalu sekarang apa? semester 7, saat dimana keseluruhan sks yang sudah ditempuh waktunya untuk diaplikasikan di lapangan. Lapangan apa? Lapangan sekolah tentunya. 

Menjadi mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan berarti menjadi calon-calon pendidik yang diharapkan akan mengabdi pada negara, melaksanakan cita-cita mulia mencerdaskan anak bangsa. WOW sekali bukan?. 

Jujur saja hal itu terdengar sangat berat untuk dilakukan, bagaimana bisa aku mendidik anak semua bangsa bila aku saja masih jadi si pemalas yang selalu santuy dan terlalu santuy dalam menghadapi segala hal. 

Santuy means malas? isn't it? Aku selalu berdalih bahwa kesantuyanku bukanlah kemalasan, hanya saja salah satu caraku menikmati hidup. Allah bersama umatnya yang santuy. Begitu setidaknya yang ku anut.

Meskipun dibalik kesantuyan ini tersimpan keraguan yang cukup besar, tanya yang cukup familiar. Bisakah aku melakukannya?

 Hari ini adalah pelepasan peserta PLP ke pihak sekolah dan sejujurnya jiwaku gugup. aku takut tak bisa menghadapi ini. Menyusun bahan ajar, merancang rencana pembelajaran, membuat muridku mengerti, membuat muridku cerdas, mendidik mereka menjadi manusia yang sesungguhnya. Bisakah aku menjadi seorang guru? Seperti mamah dan bapa? Bisakah aku melakukannya? 

Segudang keraguan dan tanya begitu berat membebani pundak ini. Tapi satu hal yang aku yakini. Pada akhirnya aku pasti bisa melalui ini semua. Bukankah sedari dulu juga begitu? kita selalu takut akan hal yang belum tentu terjadi. Pikiran negatif lebih mudah masuk dalam jiwa-jiwa yang gamang. Takut tidak bisa, takut gagal, takut nilai yang buruk. Padahal kita bisa melakukannya. Kita hanya perlu melakukannya. 

Sing penting yakin! yakin aja dulu, yakin kita akan bisa. Semua akan baik-baik saja. Energi positif itu akan menyebar ke seluruh sistem tubuh untuk menggerakan tubuh kita agar kita melakukan yang otak kita perintahkan, yaitu BISA !

Di semester akhir realitas semakin terlihat jelas, tak semua teman adalah teman. Tak semua tolong adalah ikhlas. Tak semua tanya adalah kepedulian. Terkadang pada suatu titik akan lebih mudah melepaskan genggaman yang memang menyakitkan. Saat jatuh tersungkur terkadang kita harus bangkit dengan tangan kita sendiri. Berdiri diatas kaki sendiri. Berlari sendiri meskipun berbeda arah. Bangkit sendiri walau terluka. Dan terbanglah meskipun dengan sayap yang patah. Ini adalah salah satu cara Tuhan menempa kita agar tidak dicurangi dunia. 

Menjelang semester akhir, bukan akhir dari segalanya. Kita hanya baru akan membuka gerbang. Gerbang realitas yang sesungguhnya. Setelah semua yang berhasil kita lalui, masih pantaskah kita menyerah dengan keadaan? Semangat!! We can do it !! I can do it !!

Aamiin

Selamat PLP !!

~Nona Senja~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Inginkah Menjadi Guru?

Siapa yang Kurindukan?

I lost him, but I found The Greatest "HIM"