Hidup Memang Selalu Ada-ada Saja, Tapi Memang Begitulah Adanya.
Sebenarnya, dari judul saja sudah amat sangat mewakili. Iya memang begitulah hidup. Setiap waktunya selalu ada-ada saja. Seolah jika dalam suatu waktu hidup kita tenang tanpa masalah, itu hanya seolah malam tenang sebelum badai. Rasanya tak mungkin kalau dalam hidup tak ada masalah.
Seperti yang sedang ku hadapi bulan agustus ini. Haha sial sekali rasanya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. minggu lalu aku sakit, karena jam makan dan apa yang kumakan amburadul, akhirnya perutku mengibarkan bendera putih tanda menyerah atas apa yang selama ini dia perjuangkan alias asam lambung naik lagi dan sakit amat sakit tak terduga, mau tidak mau aku harus pergi ke dokter. Dan sialnya, sehari setelah aku sakit, smartphone tua ku pun rusak, stelah membunyikan alarm terakhirnya, ia pun mengibarkan bendera putih tanda tak mampu lagi bertahan setelah bulan sebelumnya aku tidak sengaja membanting dan merusak LCD nya dan kini ia sama sekali tak punya daya untuk sekedar menghidupkan layarnya. Oh shit, please august... is it too early to made a mess!! Oh agustus sayang, ini masih terlalu cepat untuk membuat masalah hanya di minggu awal sejak aku dapat kiriman dari gaji pensiun mama ku. apalagi ini. tolong baik baiklah, bahkan aku sedang sakit! Namun tidak berhenti sampai disitu saja, motor honda beat merahku yang sudah 8 tahun menemaniku pun tiba-tiba buta alias lampu depannya mati total. argggghhhhh kesialan macam apa ini lagi Ya Rabb.... (nangis kejer)
Beruntung aku masih punya handphone nokia jadul peninggalan ibu, aku pindahkan simcard ku. Dan kugunakan untuk menelpon bapak. Kubilang segala apa yang terjadi, tentu saja bapak khawatir, dia bilang aku tak boleh sakit, karna aku jauh dan tak ada yang mengurusku, bapak bilang jangan sampai aku mengosongkan perut dan hanya mengkonsumsi maknana favorite anak kos yaitu indomi aka mie instan. Well, terdengar begitu hangat dan mengharukan, nyaris saja aku menangis terharu. Namun sayang, kepedulian itu tidak diiringi dengan notifikasi m-bangking, alias bapak sama sekali tak memberiku uang.
Aku sempat bertanya, apakah beliau akan memberikanku smartphone baru? mengingat smartphone tua ku ini sudah 2x rusak. Tapi aku tak berharap banyak, aku tahu bagaimana bapak. Dia tak akan mudah serta merta memberikanku uang, apalagi nominal dengan embel-embel "juta". Ok aku mengalah, kukira sebentar lagi gaji ke-13 pensiunan mama ku akan datang, aku akan simpan uang itu untuk membeli handphone baru. Tapi kuharap setidaknya Bapa mau memberikanku uang untuk service motor dan service smartphone ku. Ah dan Uang kuliah juga uang kos ku bulan ini. Sepertinya itu akan cukup untukku. Atau paling tidak bapak bayar uang kuliah dan kamar kos ku saja sepertinya sudah "Alhamdulillah"
Tapi... Bapak hanya memberiku untuk bayar kuliah, sisanya? Ya Bodo Amat! Aku sudah memelas, kubilang setidaknya tolong bayar kamar kos ku juga. Tak apa tentang service motor dan smartphone, tak apa tentang smartphone baru, tapi kumohon setidaknya kamar kos dan uang kuliah. Tapi bapak menolak memberiku untuk lainnya. Hanya uang kuliah saja, that's all!. Lagipula seharusnya semester kemarin adalah bayaran terakhirku. Tapi siapa yang tahu corona datang dan menghambat penelitian skripsiku, bahkan bukan cuma aku, sebenarnya (nangis sambil ketawa).
Argggghhh ada ada saja memang hidup ini, tapi sejauh aku hidup selama hampir 23 tahun ini. Hidup memang begitu. selau ada-ada saja hal yang 'lucu' yang harus ditertawakan. haha lalu apa? aku harus apa kalau sudah begini? aku coba mencari bantuan tapi aku tak tahu apa mungkin temanku bisa bantu? Dan yang cukup mengecewakan adalah seseorang yang kupikir dia benar-benar peduli, ternyata kalau soal uang, dia menganggapku orang asing. Padahal, saat dia "butuh" siapa juga yang dia cari. Memang ya, siapapun tak ada yang ingin rugi, siapapun hanya ingin untung, walau mereka merugikan yang lain, tak masalah selagi mereka untung dan aman dan segala kebutuhannya terpenuhi. Cukup tau, dan akhirnya aku sadar bagaimana aku harus memperlakukan mereka yang hanya 'memanfaatkan' ku saja.
Karna pada akhirnya, kita hanya punya diri sendiri. Bertahan hidup sendiri, mencoba melakukan yang terbaik untuk diri sendiri. Dan menurut Mark Manson dalam buku "BODO AMAT" nya, saat kita di titik terendah dan bahkan tak tahu harus melakukan apa, lakukan saja sesuatu dan itu akan menjadi motivasi. Setidaknya lakukan sesuatu, apapun itu karna kita tak bisa hanya duduk dan diam saja. Jadi kuputuskan aku membuka lagi blog ku dan menulis lagi. sekalipun hanya tulisan bodoh yang tidak bermakna.
Entahlah, dibalik segala hal ini, pasti ada sesuatu yang bisa ku dapat. Mark juga bilang kalau derita adalah sebagian dari proses. Anggap saja saat ini aku sedang berproses, berproses untuk jadi lebih dewasa, bijak atau mungkin menambah pengalaman tentang cara menjalani hidup yang ada-ada saja. Aku percaya, aku akan bisa melewati ini. Kelak aku akan membaca lagi tulisan ini dan berkata "ah akhirnya aku sudah melalui salah satu masa yang sulit itu, dan itulah yang membentukku berproses, tumbuh dan berkembang sampai saat itu"

Komentar
Posting Komentar