Aku Tutup Jendelaku ✨

Pict by: Ahmed Al-Shukaili  Source:Pinterest

Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Segala cerita tentang perasaanku, tak akan kuutarakan lagi pada dunia (In shaa lah). 
Apapun yang kurasakan tentang mu atau siapapun itu, akan menjadi rahasia hati diantara aku dan Allah.

Meskipun aku memang masih belajar, setiap harinya aku belajar untuk ikhlas. Meski terkadang aku bahkan tak tahu seperti apa ikhlas itu. 

Aku tak tahu bagaimana cara melepas dengan ikhlas, namun aku akan mencoba dan terus mencoba sampai aku berhasil. 

Aku percaya bahwa semua yang terjadi memanglah kehendak Allah. 

Daun yang terjatuh dari ranting pun tak luput dari kuasa Allah, apalagi pertemuan dan segala cerita tentang aku dan kamu, semua terjadi atas kekuasaan dan kehendak Allah.  Allah pastilah punya maksud baik dibalik ini semua. 

Aku percaya, Allah tak pernah melarang kita jatuh cinta, namun sikap kita saat jatuh cinta lah yang harus kita perhatikan. Jangan sampai perasaan itu justru membuat kita melanggar setiap perintah-Nya. Cinta seharusnya justru semakin mendekatkan kita pada Allah, bukan sebaliknya.

Aku sempat merasa kamu begitu mencintaiku dan tak mungkin meninggalkanku, sampai akhirnya Allah menunjukan padaku bahwa hanya Allah lah yang paling mencintaiku. Selama ini, aku salah langkah, aku terlalu mencintai ciptaan-Nya dan bukan Sang pencipta (Allah). 
Beruntung sekali aku, bahwa Allah masih memberiku kesempatan untuk menyadari itu semua. 

Tak terbayang olehku, jika aku terus menerus berada dalam cinta yang haram, akan sebesar apa dosaku? Akan sejauh apa aku dari Allah? Allah Maha Baik, Allah Maha Penyayang, bahkan pendosa ulung sepertiku pun masih Dia beri kesempatan.

Rasanya sungguh tak layak jika aku menyia-nyiakan kesempatan ini dengan kembali melakukan hal-hal yang tak pernah Allah sukai.

Aku ingin menjadikan Allah prioritas utamaku, diatas apapun itu. Aku tak ingin kehilangan rasa cintaku pada Allah, aku tak ingin Allah meninggalkan ku. 

Jadi, mulai saat ini. Apapun yang terjadi, apapun yang hatiku rasakan, akan menjadi rahasiaku dengan Allah.

Dan jika mungkin, mungkin suatu saat kau baca tulisan ini. Tolong, jangan pernah tanyakan perasaanku, jangan pernah kembali padaku lagi jika pernikahan bukanlah tujuanmu denganku. 

Terkait doa buruk ku padamu, aku memohon pada Allah untuk tak pernah mengabulkannya. Maafkan aku, maafkan keegoisanku saat itu karna sempat mendoakan agar kau tak bahagia. Maaf juga atas segala apa yang pernah menyakiti hatimu selama kita bersama. Dan terimakasih atas segala kebaikan yang pernah kamu berikan untukku, terimakasih sudah menjadi "kurir" Allah untuk sempat membuatku bahagia dan memberikan ku rezeki-Nya melalui tanganmu. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang pernah kau toreh kan untuk ku. Baik yang berupa materi ataupun kebahagiaan lainnya. 

Aku disini, In shaa Allah akan selalu baik-baik saja karna Allah bersamaku, kuharap kamu pun baik-baik saja disana.

Jangan pernah katakan cinta, pun jangan pernah lagi ungkapkan rindumu jika kau tak berniat menikahiku. 

Namun jika Allah menakdirkan kita untuk bersatu. Jika kau mau, jika kau berubah pikiran. Jika kau ingin menjadikan aku sebagai istrimu dan kau ingin kita bersama dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci, jika kau ingin beribadah pada Allah bersamaku. Pintu rumah ku terbuka untuk mu dan orangtuamu untuk datang meminangku, memintaku dari ayahku, agar aku menjadi istrimu, maka atas izin Allah, dengan senang hati aku akan berkata "Ya, aku bersedia". 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Inginkah Menjadi Guru?

Siapa yang Kurindukan?

I lost him, but I found The Greatest "HIM"