Hidup di Dunia Kecilku.

Sebelumnya aku tak pernah tahu bahwa aku akan begini. Mungkin kah ini yang dinamakan dengan trauma? Atau ini kah yang orang sebut dengan depresi? Apakah aku yang terlalu berlebihan?

Sudah hampir memasuki tahun kedua aku menghindari sosial media. Dari awal 2021 lalu aku mulai menutup akun-akun sosial media ku seperti Instagram, Facebook, Twitter, bahkan tahun ini aku juga menutup akun spotify ku.

Tepat hari ini pula aku menghapus akun instagram dan facebook ku secara permanen. Entahlah, rasanya itu lebih mendamaikan. Aku bahkan tak tahu apakah di masa depan aku bisa menggunakan sosial media itu lagi dengan biasa saja, seperti sebelum aku terluka.

Hal yang dulu menyenangkan pun, kini terasa amat menyakitkan. Spotify, dimana aku biasa mendengarkan lagu untuk memperbaiki mood ku atau sekedar mengenang sesuatu, kini aku sungguh muak. Aku tak ingin lagi membuka nya.

Rasanya, aku juga ingin menghapus email email ku yang dulu mengganti nomor telepon lama ku dan memulai hidup baru lagi dari awal yang baru. Hanya ada aku dan orang-orang yang menyayangi aku saja. 

Ternyata patah hati ternyata bisa membuat orang yang dulu gemar bersosial media menjadi menarik diri dari sosial media sampai seperti ini. Tapi aku tak peduli lagi. Kulakukan apapun untuk membuat hatiku tenang.

Aku ingin memulai hidup baru, tanpa ada dia lagi didalamnya. Aku ingin menutup semua tentang dia dan pintu-pintu yang bisa menghubungkan aku dengannya sehingga seperti apa yang dia katakan agar aku bisa melupakan segalanya.

Alhamdulillah setelah usai sidang skripsi ku tahun ini, semoga aku bisa segera pulang ke kampung halaman ku. Menata karir ku disana. Memulai hidup baru dan menikmati waktu bersama orang-orang yang aku sayangi dan orang-orang yang menyayangi aku. Tanpa sosial media. Tanpa drama. Tanpa luka yang berlarut-larut tinggal dalam hatiku.

Aku akan mulai menulis lagi, memotret alam, berpetualang, dan menemukan diriku sendiri. Melengkapi kepingan yang hilang dari diriku agar aku menjadi utuh kembali, dengan ataupun tanpa seseorang dalam hatiku. 

Aku harus bangkit, aku harus kuat, aku harus mampu melalui semua ini. Aku tidak boleh terus menerus menangisi diriku. Di dunia kecilku aku akan hidup. Di dunia kecilku aku akan bertumbuh, berkembang dan menemukan kebahagiaan ku. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Inginkah Menjadi Guru?

Gambar
"Everything happens for a reason" Segala sesuatu terjadi karna sebuah alasan. Memang begitulah adanya. Begitulah nyatanya.  Aku teringat, ketika pertama kali aku akan menjalani PLP alias Pengenalan Lapangan Persekolahan. Rasanya sangat berat, aku nyaris menyesal kuliah di jurusan keguruan. Padahal dulu aku sempat ingin menjadi dokter, menjadi pegawai bank, menjadi ilmuwan, menjadi penulis, bahkan aku pernah ingin menjadi arsitektur ! Tapi... Pada akhirnya, aku "terjebak" disini. Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Begitu kurang bergengsinya fakultas ku ini. Betapa membosankannya, setiap kegiatan yang hampir pasti begitu-begitu saja. Berkecimpung di persekolahan dan pendidikan. Belum lagi ada suatu proses yang cukup berat yang harus dilalui mahasiswa FKIP, yap seperti yang sudah kubilang, PLP !  PLP bagiku menjadi mata kuliah yang amat berat dan penuh liku, setidaknya begitulah yang kurasakan saat awal menghadapi kegiatan itu. Bagaiman...
Baca selengkapnya

Siapa yang Kurindukan?

Gambar
Assalamualaikum. w.w Hi guys... Dikarenakan hari ini lebaran banget nih, Selamat hari raya idul fitri, minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin 😇 Lagi pengen curhat aja sih... Tahun demi tahun lebaran demi lebaran terlewati begitu saja tanpa ada keistimewaan yang berarti. Semakin hari lebaran semakin menyedihkan saja rasanya. Sebenarnya aku tak seharusnya begini. Harusnya aku bersyukur aku masih hidup diberikan kesehatan,rizqi dan berkah oleh Allah.SWT. Tapi... Justru momen lebaran adalah momen yang membuatku merasa... Entahlah setiap lebaran aku merasa sedih. Tahun demi tahun orang orang yang dulu ada mulai tiada. Dan di momen lebaran biasanya kerinduanku pada orang orang yang sudah tiada khususnya mama dan bibi semakin memuncak. Ditambah lagi 3x lebaran ini aku sudah tak merayakannya dengan emak. Menyakitkan rasanya saat lebaran hanya bisa jiarah ke makam dan melihat nisan mamah,bibi, nene, kakek, emak, dan pak aki dan om ku yang terbujur disana. Ingin ras...
Baca selengkapnya

I lost him, but I found The Greatest "HIM"

Gambar
Di kesunyian malam ini, terasa begitu sepi dan tenang. Hanya suara hewan malam dan detak jantungku yang saling berpacu. Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan saat ini. Seusai berbincang dengan Rabb ku, aku masih belum bisa tidur lagi.  Mungkin inilah saatnya aku menulis lagi. Menulis tentang serpihan "puzzle" apa yang sedang coba kurangkai akhir-akhir ini. Khususnya dalam waktu hampir satu tahun ini. Begitu banyak hal yang berubah semenjak Agustus 2020 lalu. Sejak hari dimana aku kehilangan dia, seseorang yang sempat begitu aku cintai, yang kupikir akan menjadi kapal terakhir yang berlabuh di hatiku. Namun, sepertinya dia memang juga hanya singgah. Entahlah, tidak pernah ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan nanti. Mungkinkah dia akan kembali dan menetap sampai kita dipertemukan kembali di keabadian? Ataukah dia hanya sebagai serpihan puzzle kecil dari seluruh bagian cerita. Sebenarnya aku tak ingin menceritakan lagi luka itu. Luka yang mungkin...
Baca selengkapnya