Self Upgraded !
Siang yang panas, di kampung halamanku.
Hampir penghujung hari di minggu terakhir di bulan pertama tahun 2019.
Beberapa waktu yang lalu rasanya belum terlalu banyak waktu yang terlewati. Tapi aku merasa seolah begitu panjang waktu yang telah aku lalui dari semenjak UAS hari terakhir-ku di semester 5 desember kemarin, sampai aku sembuh dari sakitku dan sampai pada hari dimana aku menulis ini.
Begitu banyak hal yang telah terlewati dalam waktu satu bulan ini. Rasa sakit, rasa kecewa, terluka dan terjatuh yang begitu dalam. Tubuh yang lemah dan sakit yang membuatku tak berdaya. Rasa tak terima dan putus asa yang kurasakan serta rasa bahagia karna aku tahu aku tak sendiri dan aku tahu aku berharga bagi mereka. Iya mereka keluargaku, mereka sahabatku dan pria itu. Pria yang saat ini ada di pikiranku(mantan).
Selalu ada dua hal di dunia ini, seperti hal nya malam dan siang, langit dan bumi, timur dan barat, hitam dan putih, mentari terbit dan senja. Sama halnya dengan luka yang pernah aku rasakan. Dibalik luka itu ada sebuah kebahagiaan yang menanti tawaku, ada keindahan yang menanti senyumku. Dan aku tidak seharusnya terpusat pada satu hal yang membuatku bersedu sedan.
Aku tau aku berharga, aku unik dan inilah aku dengan segala kurang lebihnya aku. Aku yang sekarang akhirnya mulai belajar mengikhlaskan apa yang sudah terjadi kemarin.
Memangnya kenapa kalau aku anak angkat? Bapa sangat menyayangiku. Aku hidup dengan baik disini! Kuharap mereka juga baik baik saja disana. Memangnya kenapa kalau dia tidak membalas cintaku? Akan ada dia yang lain yang akan mencintaiku ! Begitupun akhirnya aku padanya, pada orang yang memang ditakdirkan untuk ku. Memangnya kenapa kalau temanku sedikit? Mereka menyayangi ku, mereka ada untuk ku suka dan duka. Mereka salah satu anugerah yang patut untuk aku syukuri kehadirannya.
Pada satu titik aku sadar di dunia ini segala hal memang tidak selalu persis seperti apa yang kita inginkan. Tapi Yang Maha Kuasa tahu apa yang terbaik untuk kita. Beberapa orang terkadang dihadirkan dalam hidup kita agar kita bersyukur dan belajar. Bersyukur atas anugerah-Nya atau belajar ikhlas jika ia mengecewakan dan mengambil pelajaran darinya bahwa tidak semua orang layak untuk kita perjuangkan.
"Jika tali itu terlalu sakit untuk kau tarik dengan segenap jiwa dan ragamu, bukankah lebih baik lepaskan saja? Cintai dirimu !"
Begitu kataku didepan cermin.
Mulai sekarang perlahan aku mulai bisa melepaskan tali yang sebelumya kugenggam erat dan kutarik dengan segenap jiwa dan ragaku namun tak pernah kudapatkan apa yang terikat oleh tali itu, yaitu seluruh angan dan inginku yang imaji.
Begitu kataku didepan cermin.
Mulai sekarang perlahan aku mulai bisa melepaskan tali yang sebelumya kugenggam erat dan kutarik dengan segenap jiwa dan ragaku namun tak pernah kudapatkan apa yang terikat oleh tali itu, yaitu seluruh angan dan inginku yang imaji.
Kini aku mulai bisa melepaskan genggamanku. Aku lupa bahwa ada hal yang harus aku sayangi lebih dulu yaitu diriku sendiri, lalu kemudian aku menyayangi mereka orang disekitarku yang bodohnya baru kali ini aku syukuri kehadirannya.
Semua yang terjadi kemarin, biarlah menjadi pelajaran yang berharga untuk hidupku. Semua yang aku perjuangkan kemarin biarlah aku ikhlaskan semuanya sekalipun hasil yang kudapat tak seperti yang kudamba.
Aku hari ini adalah aku yang sudah rela atas semua luka dan kekecewaanku di masa lalu.
Aku hari ini adalah aku yang sudah berdamai dengan luka ku.
Aku hari ini adalah aku yang fokus dengan apa yang aku miliki.
Aku hari ini adalah diriku yang sebenarnya.
Aku hari ini adalah aku yang fokus dengan apa yang aku miliki.
Aku hari ini adalah diriku yang sebenarnya.
Aku yang mencintai diriku, aku yang suka alam, aku yang suka mendengarkan musik, aku yang suka menulis, aku yang belajar melihat sesuatu dari sisi baik, aku yang harus pandai bersyukur, aku yang receh, aku yang santai, aku yang sederhana, aku yang aku adalah aku, aku yang sudah terupgrade menjadi aku dengan versi yang lebih baik dari sebelumnya!
Semangat oway !!
Komentar
Posting Komentar