New Chapter of My Life✨

Assalamualaikum,
Pagi yang cerah di pertengahan maret 2021 ini. Kali ini ada beberapa hal yang ingin aku tuliskan. Seperti biasa, bukan hal yang penting tapi bagiku ini sungguh memberi makna yang dalam.

Alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah yang sudah menjagaku selama ini dan memberikan aku kesempatan untuk berada di titik sekarang ini. Jika tanpa kasih sayang Allah, aku takan mampu bertahan dan berada disini sekarang.
Ini adalah pemandangan di depan ku saat ini, saat menulis postingan ini. Pemandangan di depan kamar kos ku yang sangat nyaman dan selalu aku syukuri bahwa Allah mengizinkan aku tinggal ditempat nyaman ini hingga sekarang. Padahal dulu aku sama sekali tak berniat menyewa kamar kos ini. Karna jujur saja kamar ini lebih mahal dari kamar yang lain dan aku sudah membooking kamar lain di belakang yang harganya lebih murah. Tapi kemudian kamar itu diberikan kepada orang lain oleh ibu kos dan hanya tersisa kamar yang sedikit lebih mahal ini. Dan mau tidak mau aku akhirnya harus memilih kamar ini dengan sedikit keringanan dari ibu kos untuk mengurangi harga kamar ini, alhamdulillah. Dan ternyata kamar ini sangat membuatku nyaman, dengan pemandangan langit yang indah disetiap hari nya. Allah tahu aku begitu mengagumi menatap langit-Nya, sehingga Allah memberikanku kamar ini walau aku tak berniat menyewa kamar ini sebelumnya. Allah Maha Baik kan? Tentu saja. Dan ini hanya sebagian dari Kebaikan Allah yang lainnya.

Seperti yang sudah sering aku utarakan di postingan ku akhir-akhir ini bahwa beberapa waktu yang lalu hatiku patah sepatah-patahnya, hancur seremuk-remuknya dan aku terjatuh sedalam-dalamnya dalam luka yang tak pernah kubayangkan sebelumnya bahwa aku akan patah hati sedalam itu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa aku bisa sebegitu rapuhnya karena mencintai manusia yang bahkan belum pernah aku temui di dunia nyata.

Tapi kini aku bersyukur dengan luka yang Allah berikan padaku saat itu. Meskipun butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk sembuh dan benar-benar pulih. Tapi lewat luka itulah Allah kembali 'menyadarkan' aku bahwa yang aku lakukan sebelumnya itu adalah hal yang salah. Dan akhirnya membawa diriku menjadi pribadi yang InsyaAllah mudah-mudahan lebih baik dari sebelumnya.

Dulu aku keliru, aku pikir aku akan bahagia dengan melakukan apapun yang aku inginkan walaupun itu melanggar perintah Allah. Padahal, bagaimana bisa kita bahagia dengan melakukan hal yang Allah larang? Kalaupun bahagia, itu pasti hanya kebahagiaan yang menipu. Yang lambat laun akan menghancurkanku dan menjatuhkanku pada jurang kehinaan. Dan sekarang alhamdulillah Allah sudah menarikku dari jurang kehinaan itu, lalu Allah perlahan membuatku sadar bahwa betapa tersesat nya aku dulu. Dan kini aku sangat bersyukur bahwa Allah telah menyelamatkanku dari jurang kehinaan itu, meskipun caranya harus dengan mematahkan hatiku sehancur-hancurnya. Meskipun dulu aku sama sekali tak bisa menerima luka itu, aku berontak dan tak ingin merasakan sakit itu. Tapi bukankah sakit yang membawa kita kembali dekat dengan Allah itu adalah anugerah ya? Daripada kebahagiaan sementara yang menjerumuskan kita kedalam dosa dan membuat kita lupa dengan Allah. 

Kuharap aku tak kehilangan hidayah ini. Kuharap aku tak pernah lagi kehilangan rasa cintaku kepada Tuhanku yaitu Allah. SWT. Aku tak ingin lagi mencintai apapun melebihi rasa cintaku pada Allah. Pokoknya tidak lagi! Selamanya! Aku akan berdoa kepada Allah Al Wadud agar Allah selalu menumbuhkan cintaku pada Allah dan Rasulullah melebihi dari apapun di alam semesta ini.

Terlihat berlebihan ya? Tidak, ini tidak berlebihan. Cinta pada Allah dan Rasullullah memang haruslah yang utama sebelum cinta kepada makhluk sekalipun pada diri sendiri. 

Rasa cinta kepada Allah dan kembali ke jalan Allah bukan berarti aku tak pernah terluka lagi, bukan berarti aku tak pernah menangis lagi. Allah Maha Mengetahui bagaimana jatuh bangunnya aku selama ini. Tapi tak peduli seberapa sakitnya aku, seberapa sedihnya aku, pada akhirnya Allah menyembuhkan aku lagi dan lagi, selalu. Kuncinya hanya satu, akui. Akui saja segalanya pada Allah saat hatimu kecewa, saat hatimu sedih, saat ingin menangis. Menangis dan mengadulah pada Allah tentang betapa lemah dan sedihnya jiwa mu. Setelah itu percayalah Allah akan menguatkan hatimu, menyembuhkan luka itu perlahan, lalu hari berganti dan kau bisa juga bertahan melewati satu episode yang menyakitkan itu. 

Dan aku kini, setelah beberapa episode sendu dan senang ku, sedih dan tenangku akhirnya kini aku siap melangkah ke chapter selanjutnya. Chapter acceptance atau penerimaan. Aku sudah terima segalanya. Segala hal yang terjadi di masa lalu. Segala hal yang terjadi dari mulai maret 2020 sampai maret 2021 ini sudah sangat aku terima.
 
Dan aku sangat bersyukur dengan hidupku yang sekarang. Rasanya ini adalah fase hidup yang  terbaik untuk ku. Terlepas dari apa yang sempat tertunda di tahun kemarin, terlepas dari sedalam apa luka yang aku rasa di tahun kemarin. Setelah aku menjalani semua dengan mencoba kembali ke jalan Allah dan mencoba mengikuti segala perintah Allah, ternyata itu menciptakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupku. Aku lebih mensyukuri dan lebih bisa memaknai hidupku. Dan kini aku temukan alasanku untuk hidup. 
Di chapter baru di hidup ini aku ingin melakukan hal-hal yang aku sukai tanpa melanggar aturan Allah lagi, aku ingin mengeksplor berbagai hal baru dan hobi yang aku miliki. Berusaha untuk hidupku, menikmati setiap hari yang berharga ini dengan orang-orang tersayang. Mencoba menjadi versi terbaik dari diriku.
Dan hidup bagiku kini adalah mencari Ridho Allah dan memerankan peranku sebaik yang aku bisa sebagai apapun itu.

 Sebagai hamba Allah aku tentu harus beriman, beribadah dan bertakwa pada Allah. Sebagai seorang anak aku harus menjadi anak yang berbakti pada orangtuaku sesuai dengan Ridho Allah. Sebagai teman dan sahabat aku harus berbuat baik kepada temanku, mendengarkan mereka ketika ingin bercerita dan mencoba memberi saran yang baik jika mereka membutuhkannya. Sebagai mahasiswa aku harus menghormati dosenku dan mengikuti instruksi nya yang baik. Sebagai seorang guru aku harus memberi contoh yang baik dan mengajarkan hal yang baik dengan cara yang menyenangkan pada muridku. Dan jika aku menjadi istri kelak, sebagai istri aku harus menjadi istri yang sholehah seperti yang Allah perintahkan, menjadi istri yang bisa menjadi pakaian dan rumah bagi suaminya, istri yang bisa menemani suaminya dalam suka dan duka dan jika aku mengalami peran sebagai ibu aku harus menjadi ibu yang baik untuk anak-anaku dan mendidik mereka sesuai dengan syariat Islam dan perintah Allah. Sebagai manusia, aku harus memiliki rasa kemanusiaan kepada semua makhluk Allah. Menjaga bumi semampuku dengan tidak berbuat kerusakan dan tidak menyakiti makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Aku hanya harus melakukan sebaik yang aku bisa dan baik itu adalah yang baik di mata Allah. Bukan mata manusia.

Dan alasan aku hidup adalah Allah. Jika Allah masih membiarkan aku hidup di bumi-Nya itu artinya masih ada hal yang  harus aku lakukan di dunia ini. Dan mungkin bekalku belum cukup untuk sampai ke Surga-Nya Allah sehingga aku masih diizinkan hidup di bumi Allah ini untuk melakukan kebajikan-kebajikan yang Allah ridhoi dan beribadah kepada-Nya.

 Aku tidak akan menyakiti diriku lagi Ya Allah, aku takan berusaha mengakhiri hidupku lagi Ya Allah. Selama Engkau mengizinkan aku hidup aku akan berusaha hidup sebaik-baiknya mencoba menjadi hamba yang Engkau inginkan. Aku akan terus hidup sampai saatnya nanti Engkau memanggilku untuk pulang menghadap-Mu seolah berkata "Cukup hamba-Ku, sekarang saatnya kau pulang".

Terima kasih untuk kesempatan hidup ini Ya Allah, terima kasih telah memilihku menjadi seorang muslim, menjadi hamba-Mu. Terima kasih telah menunjukan aku ke jalan-Mu yang lurus Ya Allah. Sungguh aku tak ingin kehilangan rasa ini. 

Sebagai manusia, terkadang pasti aku melakukan kesalahan, semoga Allah selalu memberikanku kesadaran akan kesalahanku sehingga aku bertaubat dan semoga Allah akan selalu mengampuni aku si manusia hina, pendosa yang sedang berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya ini.

Selamat datang hidup baru, selamat berjuang!!

InsyaAllah yuk bisa yuk✨


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Inginkah Menjadi Guru?

Siapa yang Kurindukan?

I lost him, but I found The Greatest "HIM"